Diposkan pada model pembelajaran, Pendidikan ku.., serba serbi, teknologi dalam pendidikan

Kenali lingkungan belajar untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran online

oleh Dr. Milya Sari, S.Pd., M.Si

Saat ini lingkungan belajar ltu terbagi atas lingkungan belajar sinkron dan lingkungan belajar asinkron.

Istilah lingkungan belajar ini juga berkaitan dengan cara komunikasi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik.

Apa itu lingkungan belajar sinkronous dan asinkronous?

pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronous adalah pembelajaran yang terjadi dalam waktu dan tempat yang sama (classroom), sedangkan a-sinkronous pembelajaran yang terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda.

Pembelajaran synchronous menuntut kontrol jadwal, waktu, orang, ukuran kelas, video dan peralatan audio dan tempat.

Faktor-faktor ini kemungkinan tidak bisa dipenuhi oleh sejumlah besar peserta didik  seperti pada waktu tertentu dan tempat tertentu, maka dilakukanlah pembelajaran secara asinkronous.

Lingkungan belajar ini akan mempengaruhi setting pembelajaran yang akan dilakukan oleh pendidik. Kegiatan Pembelajaarn secara sinkron bisa terjadi secara tata muka langsung dikelas dan bisa juga tatap muka secara virtual dengan menggunakan berbagai aplikasi yang dapat melangsungkan kegiatan konferensi, seperti Zoom, google meet, dll. Sedangkan pembelajaran asinkron dapat terjadi secara mandiri atau secara kolaborasi.

Apakah pendidik memilih sinkronous atau asinkronous atau menggabungkan keduanya dalam kegiatan belajar blended.

blended asynchronous adalah format gabungan pembelajaran online dengan tatap muka. Dalam format ini konten yang disampaikan melalui pertemuan fisik (face-to-face di kelas, kadang-kadang) antara pendidik dan peserta didik dan pembelajaran online untuk sisa waktu berikutnya.

 blended synchronous adalah format gabungan pembelajaran online dengan kehadiran setiap saat. Dalam format ini bergantian antara kehadiran fisik dan virtual. Beberapa sesi kelas dilakukan dengan  kehadiran fisik (yaitu, kelas tradisional tatap muka) dan sesi kelas yang tersisa dilakukan dengan kehadiran virtual (secara serempak/ synchronously). Dengan format ini peserta didik  dan  pendidik bertemu pada saat yang sama, kadang-kadang secara fisik dan kadang virtual, namun kehadiran ada setiap saat.

Masing-masing tipe pembelajaran dan komunikasi online ini memiliki keterbatasan jika diterapkan di beberapa lembaga pendidikan. mahasiswa bisa terkendala ketersediaan jaringan internet untuk bisa hadir dalam waktu bersamaan (synchronously) saat diskusi online.

Maka sebaiknya dilakukan blended learning yaitu menggabungkan pembelajaran asynchronous dan synchronous. Komunikasi pada  kelas  tatap muka maya (virtual) yang terjadi secara synchronous, dilakukan pada awal semester sebagai kontrak perkuliahan, sedangkan komunikasi selanjutnya dalam diskusi kelas  terjadi secara asynchronous. Komunikasi secara asynchronous  kolaborasi digunakan saat diskusi online untukmemudahkan mahasiswa berpartisipasi dalam diskusi kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Kegiatan belajar asinkronous mandiri digunakan untuk mengoptimalkan kegiatan mahasiswa secara mandiri dalam mempelajari bahan perkulaihan dari berbagai sumber online, melalui tugas resume.

Jika mahasiswa banyak yang terkendala jaringan, maka sebaiknya optimalkan kegiatan belajar asinkronous secara mandri dan kolaborasi. Sedangkan kegiatan sinkronous tatap maya (virtual) hanya digunakan di awal perkuliahan sebagai wadah untuk saling kenal antara pendidik dengan peserta didik.

Hal ini penulis disampaikan saat menjadi  nara sumber pada kegiatan workshop Kompetensi dosen Sesi  I dengan tema “Penguatan e-learning pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam jaringan d STIT Syeh Burhanuddin Pariaman”. Sesi II dengan tema “Desain dan pengembangan perkuliaha e-learning”. Workshop dilaksanakan pada Kamis, 3 dan 7 September 2020 melalui Zoom Metting.

Semoga penjelasan dalam workshop ini dapat memudahkan dosen STIT Syeh Burhanuddin Pariaman melaksanakan perkuliahan daring yang akan dilaksanakan tahun akademik 2020/2021. Aamiin.

Penulis:

Pemerhati Pendidikan yang tinggal di Ranah Minang

Tinggalkan komentar